Metode pembelajaran untuk anak usia dini hendaknya menantang dan menyenangkan, melibatkan unsur bermain, bergerak bernyanyi dan belajar. Beberapa metode yang sering digunakan untuk proses belajar mengajar di play group Alvi Hidayah adalah :

1.       Metode Bermain

Bermain merupakan pekerjaan masa kanak-kanak dan cermin pertumbuhan anak.[1] Bermain merupakan kegiatan yang memberikan kepuasan bagi diri sendiri. Melalui bermain anak memperoleh pembatasan dan memahami kehidupan. Bermain merupakan kegiatan yang memberikan kesenangan dan dilaksanakan untuk kegiatan itu sendiri, yang lebih ditekankan pada caranya dari pada hasil yang diperoleh dari kegiatan itu.[2] Dengan demikian bermain merupakan berbagai macam bentuk kegiatan yang memberikan kepuasan pada diri anak yang bersifat non serius.

Menurut Frank dan Theresa Caplan, dalam permainan ada 16 nilai bermain bagi anak, yaitu:[3]

  1. Bermain membantu pertumbuhan anak
  2. Bermain merupakan kegiatan yang dilakuakan secara sukarela
  3. Bermain memberi kebebasan anak untuk bertindak
  4. Bermain memberikan dunia khayal yang dapat dikuasai
  5. Bermain mempunyai unsur berpetualang di dalamnya
  6. Bermain meletakkan dasar pengembangan bahasa
  7. Bermain mempunyai pengaruh yang unik dalam pembentukan hubungan antar pribadi
  8. Bermain memberi kesempatan untuk menguasai diri secara fisik
  9. Bermain memperluas minat dan pemusatan perhatian
  10. Bermain merupakan cara anak untuk menyelidiki sesuatu
  11. Bermain merupakan cara untuk mempelajari peran orang dewasa
  12. Bermain merupakan cara dinamis untuk belajar
  13. Bermain menjernihkan pertimbangan anak
  14. Bermain dapat distruktur secara akademis
  15. Bermain merupakan kekuatan hidup
  16. Bermain merupakan sesuatu yang esensial bagi kelestarian hidup manusia

Oleh karena begitu besar nilai bermain dalam kehidupan anak, maka pemanfaatan kegiatan anak usia dini dengan menggunakan metode bermain di play group Alvi Hidayah merupakan syarat mutlak yang tidak bisa diabaikan. Bagi anak usia dini belajar adalah bermain dan bermain sambil belajar.

2.       Metode Cerita

Bercerita merupakan salah satu metode untuk mendidik anak. Berbagai nilai-nilai moral, pengetahuan dan sejarah dapat disampaikan dengan baik melalui bercerita. Cerita ilmiah maupun fiksi yang disukai oleh anak-anak dapat digunakan untuk menyampaikan pengetahuan. Cerita dengan tokoh yang baik, kharismati dan heroic menjadi alat untuk mengembangkan sikap yang baik kepada anak-anak. Sebaliknya tokoh yang jelek, jahat dan kejam, mendidik anak untuk tidak berperilaku seperti itu, karena pada umumnya tokoh jahat diakhir cerita akan kalah dan sengsara. Cerita tentang pahlawan dan pemikirannya yang cerdas dari para pahlawan dapat mendidik anak agar kelak anak memiliki jiwa kepahlawanan.

Bercerita mempunyai makna penting bagi perkembangan anak usia dini, karena melalui bercerita dapat :

1.       Menanamkan nilai-nilai budaya

  1. Menanamkan nilai-nilai sosial
  2. Menanamkan nilai-nilai agama
  3. Menanamkan etos kerja dan etos waktu
  4. Membantu mengembangkan fantasi anak
  5. Membantu mengembangkan dimensi kognitif anak
  6. Membantu mengembangkan dimensi bahasa anak

Ada berbagai macam teknik mendongeng antara lain : membaca langsung dari buku cerita, menggunakan ilustrasi dari suatu buku sambil meneruskan bercerita, menceritakan dongeng, bercerita dengan menggunakan boneka, bercerita melalui permainan peran, bercerita melalui gambar dan lain sebagainya. Jadi cerita amat potensial mendidik anak, oleh karena itu guru yang ada di play group Alvi Hidayah dituntut untuk pandai bercerita.

3.       Metode Proyek Sederhana

Metode ini melatih anak bekerja sama dengan kelompok kecil antara 3-4 anak. Setiap kelompok diberi proyek kecil, misalnya menemukan berbagai jenis daun dan mengecapnya dengan berbagai warna pada sehelai kertas manila. Anak-anak dalam satu kelompok menghasilkan satu karya. Begitu pula proyek-proyek kecil seperti pengamatan dan percobaan dapat dikerjakan anak. Metode ini melatih anak bekerja sama dan mengembangkan kemampuan sosial.

Kegiatan  proyek  sederhana  mempunyai  makna  penting  bagi  anak  usia dini,  antara lain :

  1. Didalam kegiatan bersama, anak belajar mengatur diri sendiri untuk bekerja sama dengan teman dalam memecahkan suatu masalah
  2. Dalam kegiatan bersama pengalaman akan sangat bermakna bagi anak. Misalnya pengalaman anak dalam melipat kertas akan menjadi sangat bermakna untuk membuat hiasan dinding dalam rangka menyiapkan ruangan untuk pesta.
  3. Berlatih untuk berprakarsa dan bertanggung jawab
  4. Berlatih menyelesaikan tugas yang harus diselesaikan secara bebas dan kreatif

Oleh karena itu, metode proyek sederhana merupakan salah satu bentuk kegiatan dalam pemecahan masalah bersama yang mempunyai nilai praktis yang sangat penting bagi pengembangan pribadi anak, serta mengembangkan ketrampilan menjalani kehidupan sehari-hari. Metode ini merupakan salah satu metode yang cocok bagi pengembangan anak usia dini terutama dimensi kognitif, sosial, motorik, kreatif dan emosional.

4.       Kerja kelompok besar

Metode ini hampir sama dengan metode proyek sederhana. Bedanya terletak pada jumlah kelompok besar, yaitu satu kelas penuh untuk membuat sesuatu. Misalnya untuk mendirikan tenda dikelas secara bersama-sama, semua anak memegang peran, guru bertugas memberi aba-aba. Anak biasanya merasa sangat puas setelah berhasil mengerjakan sesuatu bersama-sama.

5.       Karyawisata

Bagi anak usia dini karyawisata berarti memperoleh kesempatan untuk mengobservasi, memperoleh informasi atau mengkaji segala sesuatu secara langsung.[4] Karya wisata berarti juga membawa anak didik ke obyek-obyek tertentu sebagai pengayaan pengajaran, pemberian pengalaman belajar yang tidak mungkin diperoleh anak di dalam kelas.[5]

Anak sangat senang melihat langsung berbagai kenyataan yang ada di masyarakat melalui kunjungan. Berbagai macam kunjungan seperti ke perpustakaan, ke kepolisian, dinas pemadam kebakaran memberi inspirasi anak untuk mengembangkan cita-citanya. Misalnya menjadi polisi, TNI, pemadam kebakaran dan lain sebagainya.

6.       Metode tanya jawab

Dalam proses belajar mengajar metode ini mempunyai makna penting bagi perkembangan anak usia dini, karena melakukan tanya jawab dapat meningkatkan ketrampilan berkomunikasi dengan orang lain, meningkatkan ketrampilan dalam melakukan kegiatan bersama. Juga meningkatkan ketrampilan menyatakan perasaan serta menyatakan gagasan atau pendapat secara verbal.

Oleh karena itu penggunaan metode tanya jawab bagi anak usia dini akan sangat membantu perkembangan dimensi sosial, emosi, kognitif dan terutama bahasa. Anak yang sering dirangsang dengan pertanyaan-pertanyaan logika akan lebih baik perkembangan pola berfikirnya dari pada anak yang jarang dirangsang dengan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat logika.

7.       Metode Demonstrasi

Demonstrasi berarti menunjukkan, mengerjakan dan menjelaskan. Jadi dalam metode demonstrasi guru menunjukkan dan menjelaskan cara-cara mengerjakan sesuatu. Melalui demonstrasi anak-anak diharapkan dapat mengenal langkah-langkah pelaksanaan.

Demonstrasi mempunyai makna yang penting bagi peserta didik anak usia dini, yaitu antara lain :

  1. Dapat memperlihatkan secara konkret apa yang dilakukan atau diperagakan
  2. Dapat mengkomunikasikan gagasan, konsep dan pronsip dengan peragaan
  3. Membantu mengembangkan kemampuan mengamati secara teliti dan cermat
  4. Membantu mengembangkan kemampuan untuk melakukan segala pekerjaan secara teliti, cermat dan tepat
  5. Membantu mengembangkan kemampuan peniruan dan pengenalan secara tepat

8.       Metode Pemberian Tugas

Pemberian tugas merupakan pekerjaan tertentu yang dengan sengaja harus dikerjakan oleh anak yang mendapat tugas. Pemberian tugas ini bisa dalam bentuk kesempatan melaksanakan kegiatan sesuai dengan petunjuk langsung guru. Dengan pemberian tugas anak dapat melaksanakan kegiatan secara nyata dan menyelesaikannya sampai tuntas. Tugas dapat diberikan secara berkelompok atau perorangan.

Pemberian tugas mempunyai makna penting bagi anak usia dini antara lain karena :

  1. Pemberian tugas secara lisan akan memberi kesempatan pada anak untuk melatih persepsi pendengaran mereka. Jadi meningkatkan kemampuan bahasa reseptif
  2. Pemberian tugas melatih anak untuk memusatkan perhatian dalam jangka waktu tertentu
  3. Pemberian tugas dapat membangun motivasi anak

Pemberian tugas merupakan salah satu metode pengajaran yang memungkinkan anak untuk mengembangkan kemampuan bahasa reseptif, kemampuan mendengar dan menangkap arti, kemampuan kognitif : memperhatikan, kemauan bekerja sampai tuntas.

9.       Cyrcle time

Metode pembelajaran ini dilakukan dengan anak-anak duduk melingkar dan guru berada di tengah lingkaran. Berbagai kegiatan, seperti membaca puisi, bermain peran, bernyayi, mengaji atau bercerita dan lain sebagainya. Metode ini dimaksudkan agar anak-anak bisa fokus terhadap materi yang sedang disampaikan.


[1] Ann Miles Gordon and Kathryn Williams Browne, Beginning and Beyond: Foundation in Early Childhood Education (New York: Delmar Publishing Inc., 1985), 266.

[2] John Dworetzky P., Introduction to Child Development (New York: Wesk Publishing Company, 1990), 395.

[3] Verna Hildebrand, Introduction to Early Childhood Education (New York: Mc Millan Publishing Company 1986), 55-56.

[4] Ibid., 422.

[5] David A. Welton & John T Mallon, Children and Their World. Strategies for Teaching Social Studies (New Jersey: Hougton Mifften Company Boston, 1981) 422.

13 tanggapan untuk “Metode Pembelajaran

  1. alhamdulillah….
    dapet ilmu yg sangat banyak, terima kasih untuk artikelnya…
    sukses terus semoga kita bisa terus mencerdaskan anak bangsa

  2. mba.. sumbernya dari buku apa ya? 🙂
    atau dr jurnal apa?

    kayanya cocok untuk pembuatan skripsi sy.. trimaksih

Tinggalkan Balasan ke pgalvihidayah Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *